Imam Ali Berdoa "Ya Allah! Jika kami menang, selamatkan Kami dari tertipu oleh diri sendiri, kesemena-menaan, dan kezaliman. Ya Allah! Jika kami kalah, hindarkan kehinaan dan perbudakan bagi kami semua." Individu yang ingin berhasil dalam memikul tanggung jawab dan kepemimpinan sosial, seharusnya berdoa seperti diatas. ya, doa mereka tidak boleh menjadi opium (candu) yang membunuh keberanian, kejantanan, perasaan, dan kesadaran. Doa adalah manifestasi roh , ia tidak mengurung diri pada realisme vulgar keterkungkungan dalam objek empiris atau pelecehan eksistensial. Setiap revolusi memiliki dua misi, Misi pertama adalah darah, dan misi kedua adalah pesan. Kesyahidan (syahadah) bermkna 'bangkit bersaksi' . orang-orang yang memilih kematian merah (kematian Gemilang) adalah orang-orang yang ingin menunjukan cintanya kepada kebenaran yang tengah dihancurkan. dan terhadap nilai-nilai jihad yang dipandang sebagai senjata andalan yang kini berangsur diabaikan. Harus dicamkan bahwa seorang saksi tidak hanya bersaksi dihadapan Tuhan, tapi juga dihadapan Manusia. Ali Syariati yang Transenden , Spiritualis dan tetap realis dengan kesucian sejarah. pemikiran dalam buku ini merupakan pribadinya yang gelisah dan perjalanan sejarah yang reduksionistik. yang terpisah dengan kehidupan spiritual sebagai bagian dari eksistensi yang tidak terpisah dari diri dan kehidupan manusia.
DOA TANGISAN DAN PERLAWANAN
Rp 42.000,00
Imam Ali Berdoa "Ya Allah! Jika kami menang, selamatkan Kami dari tertipu oleh diri sendiri, kesemena-menaan, dan kezaliman. Ya Allah! Jika kami kalah, hindarkan kehinaan dan perbudakan bagi kami semua." Individu yang ingin berhasil dalam memikul tanggung jawab dan kepemimpinan sosial, seharusnya berdoa seperti diatas. ya, doa mereka tidak boleh menjadi opium (candu) yang membunuh keberanian, kejantanan, perasaan, dan kesadaran. Doa adalah manifestasi roh , ia tidak mengurung diri pada realisme vulgar keterkungkungan dalam objek empiris atau pelecehan eksistensial. Setiap revolusi memiliki dua misi, Misi pertama adalah darah, dan misi kedua adalah pesan. Kesyahidan (syahadah) bermkna 'bangkit bersaksi' . orang-orang yang memilih kematian merah (kematian Gemilang) adalah orang-orang yang ingin menunjukan cintanya kepada kebenaran yang tengah dihancurkan. dan terhadap nilai-nilai jihad yang dipandang sebagai senjata andalan yang kini berangsur diabaikan. Harus dicamkan bahwa seorang saksi tidak hanya bersaksi dihadapan Tuhan, tapi juga dihadapan Manusia. Ali Syariati yang Transenden , Spiritualis dan tetap realis dengan kesucian sejarah. pemikiran dalam buku ini merupakan pribadinya yang gelisah dan perjalanan sejarah yang reduksionistik. yang terpisah dengan kehidupan spiritual sebagai bagian dari eksistensi yang tidak terpisah dari diri dan kehidupan manusia.
Imam Ali Berdoa "Ya Allah! Jika kami menang, selamatkan Kami dari tertipu oleh diri sendiri, kesemena-menaan, dan kezaliman. Ya Allah! Jika kami kalah, hindarkan kehinaan dan perbudakan bagi kami semua." Individu yang ingin berhasil dalam memikul tanggung jawab dan kepemimpinan sosial, seharusnya berdoa seperti diatas. ya, doa mereka tidak boleh menjadi opium (candu) yang membunuh keberanian, kejantanan, perasaan, dan kesadaran. Doa adalah manifestasi roh , ia tidak mengurung diri pada realisme vulgar keterkungkungan dalam objek empiris atau pelecehan eksistensial. Setiap revolusi memiliki dua misi, Misi pertama adalah darah, dan misi kedua adalah pesan. Kesyahidan (syahadah) bermkna 'bangkit bersaksi' . orang-orang yang memilih kematian merah (kematian Gemilang) adalah orang-orang yang ingin menunjukan cintanya kepada kebenaran yang tengah dihancurkan. dan terhadap nilai-nilai jihad yang dipandang sebagai senjata andalan yang kini berangsur diabaikan. Harus dicamkan bahwa seorang saksi tidak hanya bersaksi dihadapan Tuhan, tapi juga dihadapan Manusia. Ali Syariati yang Transenden , Spiritualis dan tetap realis dengan kesucian sejarah. pemikiran dalam buku ini merupakan pribadinya yang gelisah dan perjalanan sejarah yang reduksionistik. yang terpisah dengan kehidupan spiritual sebagai bagian dari eksistensi yang tidak terpisah dari diri dan kehidupan manusia.
Label:
Ali Syari'ati,
Tasawuf
Posting Komentar