Bila Kita mengingat kebenaran dalam Agama dan Ilmu pengetahuan, Maka kita tak akan membuat kesalahan intelektual dengan menelan agama bulat-bulat dan meninggalkan Ilmu pengetahuan, atau sebaliknya. Ataukah kita berlaku pengecut dengan menerima keduanya dan menempatkannya pada tempat yang berlainan dalam otak dan tidak berani menghubungkan keduanya? Kita tidak dapat berlaku tidak jujur dengan menerima Ilmu pengetahuan bulat-bult dan menambahkan unsur-unsur agama yang dianggap tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan . Bukankah suatu ketidakjujuran seorang intelek yang menerima Ilmu pengetahuan dan menerima Tuhan hanya sebagai pencipta (Prima Causa) akan tetapi, meninggalkan ajaran-ajarannya, seolah-olah Tuhan hanya dianggap sebagai 'pembuat arloji' yang menyusun mesin-mesin alam dan membiarkan alm itu sendiri mengurus dirinya. Agama hanya mempunyai arti apabila di dalamnya ada Tuhan maka tidaklah mengherankan bila paham ketuhanan sesuatu agama dapat menjadi sumber pertentangan dengan akal manusia.
Judul Buku :Keesaan Tuhan
Pengarang : O. Hashem
Halaman : 173 Hlm.
Harga : Rp. 25.000
+ komentar + 1 komentar
Masih ada ga bukunya?
Posting Komentar